Powered By Blogger

Selasa, 14 April 2009





NARKOBA MUSUH KITA SEMUA

Drs. Zulkifli Akbar, Psi

(Asisten Deputi Pengembangan Fasilitator Kepemimpinan Pemuda)

LOGO 4 menpora

NAPZA (narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya) atau yang belakangan ini kerap disebut dengan istilah narkoba merupakan salah satu permasalahan yang mengancam dunia dewasa ini. Penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya merupakan permasalahan kompleks baik dilihat dari faktor penyebab maupun akibatnya. Penyebabnya merupakan kompleksitas dari berbagai faktor, termasuk faktor fisik dan kejiwaan pelaku, serta faktor lingkungan baik mikro maupun makro. Akibatnya juga sangat kompleks dan luas tidak hanya terhadap pelakunya, tetapi juga menimbulkan beban psikologis, sosial dan ekonomis, bagi orang tua dan keluarganya, serta menimbulkan dampak yang merugikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia. Saat ini penyebaran narkoba sudah melintasi batas Negara yang menjadikannya salah satu masalah dunia yang terbesar saat ini.

Secara ekonomis, penyalahgunaan narkoba menimbulkan biaya yang sangat besar baik terhadap pelakunya, orang tua atau keluarganya, maupun terhadap perekonomian nasional. Pelakunya harus mengeluarkan sejumlah besar uang untuk membeli narkoba yang harganya sangat mahal untuk memenuhi ketagihan akan narkoba yang terus menerus dan makin meningkat. Seandainya yang bersangkutan mengikuti program perawatan dan pemulihan, maka pelaku atau keluarganya harus mengeluarkan sejumlah uang yang sangat besar untuk biaya perawatan dan pemulihannya. Disamping sangat mahal dan memerlukan waktu yang lama, tidak ada yang menjamin pelaku dapat pulih sepenuhnya.

Sebagai bagian terbesar dari suatu bangsa, terutama Indonesia, pemuda merupakan sasaran uatama penyebaran dan penyalahgunaan narkoba. Bahkan peredaran narkoba saat ini sudah mencapai tingkat usia SD dan SMP. Pemuda merupakan generasi yang akan menjadi penerima estafet kepemimpinan di dimasa yang akan datang. Perilaku para pemuda yang berkaitan dengan pemakaian narkoba dan peredaran narkoba yang sering kali terlihat dewasa ini menunjukan gejala yang harus segera diatasi dengan baik. Pendidikan, pembinaan dan pencegahan sejak dini harus segera ditanamkan kepada generasi muda. Untuk itu adalah tugas dan tanggung jawab kita semua untuk menyelamatkan generasi muda dari perilaku menyimpang terhadap penyalahgunaan narkoba.

Berdasarkan hasil studi tahun 2002 dan 2003 ada 5 kebijakan kepemudaan yang perlu dikembangkan di Indonesia :

1). Kebebasan pemuda dalam mengorganisasikan dirinya;

2). Penyelamatan generasi pemuda dari bahaya destruktif;

3). Pengembangan kewirausahaan pemuda;

4). Pengembangan wawasan kebangsaan;

5). Persiapan generasi muda memasuki era globalisasi.

Kebijakan tersebut tidak hanya perlu diimplementasikan oleh instansi terkait seperti Kemenegpora, BNN, Depdiknas, Depkes dan lain sebagainya, tetapi juga oleh seluruh stake holder kepemudaan khususnya dan seluruh pihak yang berkepentingan dengan keselamatan bangsa ini pada umumnya. Perlu dibentuk suatu kerjasama yang sinergis antara satu dengan yang lainnya sehingga generasi muda Indonesia dapat terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba. Kerjasama tersebut haruslah merupakan kerjasama yang komprehensif dan menyeluruh sehingga dapat meliputi berbagai aspek P4GN (Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif lainnya).

LOGO 4 menporaDari sisi kepemerintahan, hendaknya seluruh instansi pemerintah terkait lebih memperhatikan para pemuda dalam penyusunan program-programnya, terkait dengan upaya P4GN tersebut. Kita menyadari bahwa pemuda yang tidak produktif akan lebih mudah terbujuk dan terjerumus penyalahgunaan narkoba dibandingkan pemuda yang produktif dan banyak berkreasi. Bujukan dan rayuan para pengedar gelap narkoba seringkali ditujukan kepada sosok-sosok pengangguran, pemuda putus sekolah, geng-geng tidak bertanggung jawab dan pemuda-pemuda tongkrongan.

Berbagai kebijakan dan program instansi-instansi pemerintah hendak ditujukan untuk pemberdayaan pemuda sehingga mereka dapat teralihkan dan terselamatkan dari intaian bahaya penyalahgunaan narkoba. Saat ini sudah cukup banyak program yang mendorong pemberdayaan pemuda, seperti bantuan kewirausahaan, penyebaran pemuda-pemuda untuk mendorong pembangunan di daerah pedesaan, paskibraka, dan lain sebagainya. Program-program seperti ini hendaknya terus digalakkan dan ditingkatkan.

Dari sisi non-pemerintah, seluruh stake holder pemuda harus bersinergi untuk mengambil langkah-langkah sebagai bagian dari upaya P4GN. Kemampuan instansi pemerintah tentunya sangat terbatas untuk menjangkau seluruh elemen pemuda yang ada di seluruh Indonesia ini, apatah kalau harus menjangkau orang perorang. Kemampuan menjangkau hingga personal inilah yang dimiliki oleh LSM-LSM pemuda, organisasi-organisasi, lembaga-lembaga hingga keluarga, sebagai mitra pemerintah dalam upaya P4GN tersebut. Disini orang tua dan keluarga serta masyarakat sekitarnya memegang peran yang sangat penting dalam upaya pencegahan anak-anaknya terjerat dalam belenggu narkoba yang merusak masa depan mereka.

Sebagian besar waktu para pemuda berada di sekitar keluarga dan orang tua mereka, sehingga orang tua dan keluarga memegang peran penting sebagai pengawas terdepan. Jangan lagi ada rasa sungkan ataupun malu untuk melaporkan kepada pihak-pihak yang terkait apabila ditemukan adanya indikasi anaknya ataupun keluarganya terkena dampak penyalahgunaan narkoba. Rasa sayang dan kasihan terhadap anak-anak atau keluarga kerap menghalangi orang tua atau keluarganya dari melaporkan adanya penyalahgunaan narkoba di keluarganya. Hal ini terjadi karena mereka khawatir akan nasib anak atau keluarganya apabila sampai masuk ke dalam penjara.

Sebenarnya, mereka harus lebih khawatir apabila anak atau keluarga mereka sampai merasakan akibat paling besar dari narkoba, yaitu kematian karena over dosis. Kalau ini terjadi, rasa malu dan kehilangan yang ditanggung justru akan lebih besar lagi. Akan jauh lebih baik apabila mereka melaporkan anak atau keluarga mereka ke pihak terkait sehingga bisa mendapatkan penanganan atau memasukkan mereka ke dalam panti rehabilitasi agar mendapatkan perawatan. Di sisi lain, kita tidak bisa menutup mata terhadap banyaknya pemuda di jalan-jalan yang tidak lagi hidup bersama keluarganya. Hal ini adalah fenomena yang banyak merebak akhir-akhir ini. Di sinilah peran masyarakat dalam menjaga kemanan dan ketertiban serta keberlangsungan generasi muda bangsa. Jangan menutup terhadap bagian masyarakat seperti ini, melainkan dekati ataupun perhatikan mereka. Apabila ditemukan adanya indikasi hal-hal yang tidak baik, terutama terkait dengan penyebaran dan penyalahgunaan narkoba, segera laporkan kepada pihak yang berwajib atau instansi terkait.

LOGO 4 menporaSelain sebagai upaya penyelamatan generasi muda bangsa agar tidak semakin terjerat dan terjerumus narkoba, hal ini juga dapat menjadi bagian usaha menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan sekitarnya. Selain masyarakat di lingkungan sekitar, kelompok-kelompok pertemanan (peer group) juga memegang peran yang sangat penting dalam membawa orang-orang yang ada di dalamnya. Melalui kelompok ini, seseorang dapat terjerumus pada hal-hal yang tidak baik, namun bisa juga terbawa pada hal-hal yang positif.

Para pemuda sendiri memiliki potensi yang sangat besar di dalam dirinya. Potensi tersebut dapat digunakan untuk hal-hal yang positif maupun negatif. Banyak pemuda yang kita dengar memiliki prestasi, tidak hanya di tingkat nacional, tapi bahkan hingga tingkat internasional. Ada pemuda Indonesia yang menjadi juara Olimpiade Fisika Internasional, juara pada berbagai cabang olahraga, menciptakan berbagai benda yang sangat berguna, seperti alternatif bahan bakar, hingga pemuda Indonesia yang memiliki omset usaha hingga 2 miliar rupiah per bulannya. Di sisi lain, banyak pula pemuda yang terjerumus pada hal-hal yang negatif. Sebagian di antaranya menjadi penodong, pemuda tongkrongan yang meresahkan masyarakat, anak-anak punk dengan penampilan yang tidak sedap dipandang mata, hingga pecandu berat narkoba.

Di tangan kita semualah masa depan bangsa ini terletak. Para pemuda tersebut merupakan tulang punggung negara, calon pewaris negara ini, penerus estafet kepemimpinan bangsa ini. Bagi sebagian pemuda yang telah memiliki kesadaran, kita berikan apresiasi sebesar-besarnya karena mereka telah mau dan mampu memberdayakan diri mereka sendiri untuk kemajuan diri, keluarga dan bangsa serta negara. Bagi sebagian lainnya yang belum tumbuh kesadaran di dalam dirinya, adalah bagian dari tugas kita semua untuk membantu mereka menumbuhkan kesadaran itu. Hal ini diperlukan sebagai bagian dari upaya kita mempertahankan keberlangsungan bangsa yang besar ini.

Bagi sebagian lainnya yang tidak hanya belum memiliki kesadaran, namun sudah terlanjur terjerumus pada berbagai hal negatif, terutama narkoba, juga merupakan bagian dari tanggung jawab kita untuk mengingatkan mereka, sembari bahu membahu, bersinergi untuk mengatasi dan membatasi semakin meluasnya hal-hal negatif tersebut. Narkoba yang saat ini sedang merebak membutuhkan perhatian mendalam dari kita semua. Perederan gelapnya yang sudah sangat meluas, melalui berbagai macam media membutuhkan kerja sama dan sinergi kita semua untuk membatasi peredarannya, hingga pada akhirnya nanti kita akan memenangkan perang melawan narkoba

Setiap perbuatan memiliki tiga aspek, kemampuan, kesempatan dan kemauan. Kemampuan merupakan hal yang bisa dilatih dan dikembangkan, kesempatan merupakan hal yang bisa dicari dan diciptakan. Namun kemauan datang dari diri sendiri. Apabila kemauan ada, kemampuan dan kesempatan dapat diciptakan. Kita harus menumbuhkan kemauan untuk terus berusaha dan bekerja dalam perang melawan narkoba ini. Jangan pernah menyerah membela kebenaran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar