Powered By Blogger

Senin, 01 Juni 2009

KOMKES


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

. Berbicara tentang gangguan komunikasi (noise of communication), kita dapat mengartikan “sesuatu” uamg menghalangi kelancaran peralihan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima. Konsep trentang gangguan komunikasi di perkenalkan untuk pertama kalinya oleh Shannon dan weaver (dia memperkanalkan model komunikasi linier tahun 1940-an).

Model Shannon dam weaver berkaitan erat dengan gangguan mekanisme dalam pengalihan informasi dari sumber kepada penerima yang di lukiskan selalu mengalami distorsi atau interferensi dari gelombang udara yang pada akhirnya menganggu kelancaran pengalihan pesan. Distorsi yang di timbulkan oleh gelombang udar tersebut sama seperti ketika anda merasa terganggu oleh suara berisik pada siaran radio atau siaran TV, anda terganggu karma muncul butir-butir peasir di layer sehingga anada tidak dapat menikmati siaran TV dengan baik.

2.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang menjadi Hambatam komunikasi ?

2. Apa Jenis-Jenis Hambatan Komunikasi Antarpersonal ?

3. Bagaiman Komunikasi Antarpersonal yang Efektif ?

4. Apa yang menjadi Faktor – faktor penghamabat komunikasi kesehatan ?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hambatan komunikasi

Dalam setiap proses komunikasi, baik linier, interaktif maupun teransaksional. Kita selalu menemui noise (gangguan), distorsi atau hambatan. Berbicara tentang gangguan komunikasi (noise of communication), kita dapat mengartikan “sesuatu” yang menghalangi kelancaran peralihan pesan atau informasi dari sumber kepada penerima. Konsep trentang gangguan komunikasi di perkenalkan untuk pertama kalinya oleh Shannon dan weaver (dia memperkanalkan model komunikasi linier tahun 1940-an).

Model Shannon dam weaver berkaitan erat dengan gangguan mekanisme dalam pengalihan informasi dari sumber kepada penerima yang di lukiskan selalu mengalami distorsi atau interferensi dari gelombang udara yang pada akhirnya menganggu kelancaran pengalihan pesan. Distorsi yang di timbulkan oleh gelombang udar tersebut sama seperti ketika anda merasa terganggu oleh suara berisik pada siaran radio atau siaran TV, anda terganggu karna muncul butir-butir pasir di layar sehingga anda tidak dapat menikmati siaran TV dengan baik.

Gangguan (noise) dalam system komunikasi adalah sesuatu yang membuat pesan yang di sampaikan berbeda dengan pesan yang di terima. Gangguan itu dapat bersumber dari unsur-unsur komunikasi, misalnya dari komunikator, komuniakan, pesan, media/saluran yang mengurangi usaha bersama untuk memberikan makna yang sama atas pesan. Akibat gangguan maka seperti kata vadin kotelnikov dalam Tren2 East-West: “ saya tahu bahwa anda percaya anda memahami apa yang anda pikir tentang perkataan saya, tetapi saya tahu persis apakah anda mengerti apa yang saya meksudkan”.

2.2 Jenis-Jenis Hambatan Komunikasi Antarpersonal

Penggolongan beberapa macam Hambatan komunikasi sebagai berikut :

  1. fisik, berupa interferensi dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain, misalnya desingan mobil yang lewat, denggungan computer, kaca mata dan lain-lain
  2. teknis, berupa gangguan pada alat-alat teknis (hardware atau softwere). Sehingga kita dapat berkomunikasi dengan baik (bandingkan dengan gangguan pada mikrofon, kerusakan pada CPU computer, atau softwere program-program computer sehingga kita tidak dapat berkomunikasi)
  3. psikologis, interferensi kognitif atau mental, misalnya kita berprasangka social terhadap orang lain, konsep diri yang tidak jelas sehingga membuat kita merasa rendah diri, kurang percaya diri, keinginan yang tidak terpenuhi, emosi yang tidak terkendal dll
  4. sosiologis dan antropologis, bantuan abtara kepentingan kita d engan nilai dan norma budaya komunikasi atau masyarakat, hambatan struktur dan stratifikasi, social, etnosentrisme, sikap diskriminatif, dll
  5. bahasa, perbedaan bahasa, perbedaan penerapan tata behasa seperti sematik, fonem, aksen, jargon, argot yang membuat pembicara dan pendengar memberi makna yang berlainan atas pesan.demikian juga perbedaaan ktika menafsirkan symbol komunikasi non verbal seperti kinesik, prokesemik, haptik, peralinguistik dll

2.3 Komunikasi Antarpersonal yang Efektif

Komunikasi yang efektif, khususnya komunikasi antarpersonal, merupakan tema yang penting, karena semua komuniasi manusia yang di laksanakan pada semua konteks bertujuan menghasilkan komunikasi yang efektif. Para ahli yang mengemukakan komunikasi yang efektif dalam konteks antar pribadi :

Ø Menurut Billie j. walstroom (1992:133), efektifitas komunikasi antarpersonal di tentukan oleh :

1. Menghormati pribadi orang lain

2. Mendengarkan dengan senang hati

3. Mendengarkan tanpa nilai

4. Keterbukaan terhadap perubahan dan perubahan

5. Empati

6. Bersikap tegas

7. Kompetensi komunikasi

Ø Saudra Hybels dan Richard L. weaver II (1992), menyatakan komunikasi yang efektif memperhatikan beberapa cara :

1. Jenis ketrampilan komunikasi manakah yang paling banyak di butuhkan

2. Jenis ketrampilan komunikasi macam manakah yang di serahkan paling sulit

3. Jika ada kesulitan di manakah seseoaran dapat memperoleh bantuan

4. Manakah waktu yang tepat untuk memperbaharui ketrampilan komunikasi

Ø Willam Gudykunst (1991:23), mengemukakan ada beberapa aspek yang berkaitan dengan komunikasi antarpribadi yang efektif, yaitu kemampuan untuk:

1. Memisahkan secara jelas cara-cara mendeskripsi, menginterpretasi, dan mengevaluasi pesan

2. Menggunakan umpan balik atau feed back

3. Mendengarkan secara efektif

4. Bermetakomunikasi

Khusus dalam kaitannya dengan mendengarkan, pelru diperhatikan beberapa karakteristik mendengarkan sebagai berikut :

  1. memeriksa sikap kita ketika mendengarkan, apakah kita termasuk poor listening habits atau active listening habits.
  2. Listening for information, medengarkan informasi secara seksama. Terdiri atas : mengidentifikasi gagasand asar, mengidentifikasi dukungan material, mengerti bagaiman garis bear sikap mental itu terebentuk, meramalkan apa yang terjadi, mengubungkan init pesan dengan pengalaman anda, menguhubungkan apa yang sama dan apa yang berbeda dan lain sebgainya.
  3. Kemampuan untuk menggunakan umpan balik dan meta komunikasi.
  4. Pemahaman terhadap variable kognitif dan personal yang dipakai untuk menerangkan komunikasi kesehatan yang efektif, yang terinci atas ; orientasi dan perilaku kerja dan perilaku orientasi pada diri sendiri dan empati.

2.4 Faktor – faktor penghamabat komunikasi kesehatan

1. Tidak mengenal komunikasi

Banyak orang yang agagl berkomunikasi karena tidak mengenal komunikan yang menjadi sasaran komunikasi. Jika kita tidak mengenal karakteristik komunikan, komunikasi yang kita lakukan tidak efektif. Apa yang kita informasikan tidak diterima , tidak dimnegerti, atau diterima tapi tidak mengubah sikap komunikan.

2. Tidak tahu bagaimana penerima menyerap komunikasi.

Selain komunikator tidak mengenal komunikan, faktor lain yang menyebabkan gagalnya komunikasi adalah kita tidak mengethui bagaimana cara komunikan menyerap informasi yang kita kirimkan. Selidikilah, ada orang yang suka menerima informasi lisan tanpa tatap muka, namun ada orang yang mebih ska menrima telepon, ada komunian yang lebih suka mendengarkan radio daripada menonton televise dan lain – lain.

3. tidak tahu pola komunikasi budaya

Periksalah kemampuan diri untuk dapat membuat suatu pola dalam menyampaikan komunikasi. Ketahui kemampuan diri dengancara bagaiaman informasi dapat diterima dengan audiens yang berbeda dan sejenisnya. Jika kita berhadapan dengan orang yang latar belakang low context culture, sementara kita sendiri datan dari high context culture, anda tidak perlu mengeuraikan pesan secara rinci akan tetapi mereka lebih suka dengan epsan yangsecara garsi besar dan mengena pada poin tetapi jika mereka yang dating dari high context culture mereka akan lebih suka untuk menerima informasi dengan penjelasan yang lebih tinggi dan rincian yang jelas.

4. jarang melakukan evaluasi respons komunikasi

Setiap kita melakukan komunikasi kita perlu negdakan evaluasi, agar mengetahui sejauh mana kemampuan kita dalam mempengaruhi orang dengan informasi yang kita berikan. Karena komunikasi yang berhasil dalah komunikasi yang dapat mempengaruhi pendengarnya atau komunikannya.

5. tidak tahu kebiasaan berkomunikasi lisan.

Kebanyakan komunikasi anatar personal dalam budaya kita dilakaukan secara lisan. Dan untuk itu maka kita harus mempelajari komunikasi kita secara lisan :

1. pengaruh status senioritas dalam komunikasi lisan, apa kah orangtua dibiarkan lebih banyak bicara daripada yang muda.

2. perhatikan syarat apa yang boleh dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan.

3. bagaimana cara anda mengatakan, apakah dengan rinci atau dengan cara berputar- putar.

4. perhatikan dengan siapa kita berkomunikasi.

6. Tidak terbiasa mendengarkan

Mendengar adalah kebiasaan yang dapat menunjukan kemampuan kita dalam proses komunikasi. Diketahui bahwa dalam aspek – aspek komunikasi adalah mendengarkan sebanyak 53% , 17 % untuk membaca, 16 % untuk berbicara, 14 % untuk menulis. Dengan menyadri apakah kita adalah pendengar yang baik atau pendengar yang buruk maka akan membuat kita lebih menghasilkan komunikasi yang lebih efektif.

7. Tidak bisa membuka diri dalam percakapan

Ada dua jenis percakapan yaitu percakapan secara agresif dan percakapan yang tidak perlu terjadi.. kedua percakapan di atas bertujuan untuk membuka diri, namun hal ini sangat tergantung dari asumsi bahwa semua relasi atau komuniaksi antarpersonal dibentuk oleh peran komunikator.

Jika dianalisi ada emapt tipe manusia dalam cara mengungkapkan diri

  1. orang yang open minded person or of ideal window
  2. orang yang tampil ibarat benteng mabuk yang menabrak toko china
  3. orang yang suka menyendiri, sifat seperti penyu
  4. orang yang memiliki tipe interviewer

8. tidak tahu strategi menggunakna media

Kerapkali kita gagal berkomunikasi karena kita tidak tahu strategi menggunakan media. Perhatikan bahwa kita lebih benyak menggunakan media sensoris atau pesa non verbal dalam komunikasi antarpersonal jika dibandingkan dengan berkomunikasi dengan public atau massa. Misalnya saja mengetahui cara penyampaian informasi dengan media yang lebih luas seperti radio atau TV atau lebih efektif dengan menggunkana media secara langsung.

9. Tidak bisa berkomunikasi secara tertulis

Banyak orang gagal berkomunikasi karena terlalu mengandalkan komunikasi lisan, padahal pesan yang mau disampaikan itu beitu penting. Oleh karena itu, perlu mengalihkan pesan ke dalam bentuk tulisan. Dalam komunikasi massa seperti surat kabar dibutuhkan kemahiran menulis berita dan opini untuk bahasa mata, sedangkan pada radio dibutuhkan bahasa pendengaran, dan lain sebagaianya.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gangguan (noise) dalam system Komunikasi adalah sesuatu yang membuat pesan yang di sampaikan berbeda dengan pesan yang di terima.

Jenis –jenis komunikasi yang dapat dilakukan :

  1. Fisik
  2. Teknis
  3. Psikologis,
  4. Sosiologis dan antropologis
  5. Bahasa

Yang menjadi Factor – faktor penghambat komunikasi kesehatan

  1. Tidak mengenal komunikasi
  2. Tidak tahu bagaimana penerima menyerap komunikasi.
  3. tidak tahu pola komunikasi budaya
  4. Tidak terbiasa mendengarkan
  5. jarang melakukan evaluasi respons komunikasi
  6. tidak tahu kebiasaan berkomunikasi lisan.
  7. Tidak bisa berkomunikasi secara tertulis
  8. tidak tahu strategi menggunakna media
  9. Tidak bisa membuka diri dalam percakapan

3.2 Saran

Sebagai penyusun makalah ini, kami menyarankan kepada semua pihak yang memiliki kapasitas untuk masalah komunikasi kesehatan, khususnya mengenai strategi komunikasi antarpersonal yang efektif itu sendiri agar dapat meningkatkan kualitas dari strategi itu sendiri guna peningkatan kualitas komunikasi kesehatan yang akan dating. Terimakasih…

Daftar Pustaka

Liliweri, Alo, 2008. Dasar-Dasar KomunikasiKesehatan. Yogyakarta.

Pustaka Pelajar

Liliweri, Alo. 1991. Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Winarni. 2003. Komunikasi Massa (Suatu Pengantar). Malang : UMM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar